Timeless Story (Doraemon & Donald Duck)


doraemon&donald

Baru-baru ini, karena liburan, aku sering nonton TV di pagi hari. Ketika sedang memindah-mindah channel, tanpa sengaja aku menemukan stasiun TV yang menanyangkan film kartun yang dulu pernah ditayangkan semasa aku masih SD. Serasa mengulang kembali kenangan masa kecil dulu. Walaupun merupakan film lama, tapi anehnya aku tidak merasa bosan dan malah antusias ketika melihatnya.

Karena kejadian itu aku jadi ingat beberapa film kartun lainnya yang ceritanya tidak pernah membosankan walaupun sudah ditonton berkali-kali. Kebanyakan dari film kartun tersebut adalah film kartun lama yang sudah ditayangkan sejak aku masih kecil dulu. Salah satu yang paling aku suka adalah Doraemon. Tokoh anime dari Jepang ini emang nggak ada matinya. Coba perhatikan tiap episodenya yang tayang di TV, pasti nggak ada yang sama. Mungkin, karena cerita yang berbeda tiap episodenya inilah yang membuat serial Doraemon nggak ada matinya. Nggak kebayang deh berapa alat yang sudah dikeluarkan Doraemon dari kantongnya. Padahal film kartun yang satu ini sudah tayang di TV Indonesia sejak lama lho. Menurut Wikipedia Indonesia, film animasi Doraemon ini sudah tayang di Indonesia sejak tahun 1974 di TVRI Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1979-1989 penayangannya dipindah ke TVRI nasional. Lalu mulai dari tahun 1989 sampai sekarang, hak penayangan Doraemon berada di tangan RCTI. Wow, ternyata Doraemon sudah tidak muda lagi.

Film kartun kedua, dan yang terakhir (mungkin), yang menurutku ceritanya nggak ada habisnya adalah Donald Duck and his Disney Family Characters (Paman Gober, Deasy, Miki & Minni, dll.). Tokoh Donald Duck alias Donal Bebek ini diciptakan oleh Walt Disney dan muncul pertama kali di tahun 1934 dalam film “The Wise Little Hen”. Suaranya yang khas dengan penampilan yang tidak kalah unik membuat Donal Bebek mudah dikenali dan diingat. Sama seperti Doraemon, Donal Bebek juga memiliki tehnik penyajian cerita yang hampir sama, yaitu konflik yang berbeda di tiap episodenya (tidak bersambung). Karena itulah aku selalu penasaran, kira-kira masalah apa yang akan dihadapi Donal Bebek dalam episode selanjutnya. Atau malah masalah apa yang akan dia ciptakan Smile with tongue out. Sampai sekarang, walaupun serial animasinya sudah jarang ditayangkan di TV Indonesia, aku masih suka membaca ceritanya. Terutama cerita petualangan Donal Bebek bersama Paman Gober dan ketiga keponakannya, Kwak, Kwik, Kwek.

Kadang-kadang beberapa temanku mempertanyakan kedewasaanku karena masih suka melihat film kartun dan membaca komik. Tapi menurutku kesukaan pada film kartun dan komik itu tidak ada hubungannya dengan kedewasaan. Well, bagi beberapa orang mungkin memang iya. Tapi bagiku, menonton film kartun atau membaca komik, terutama yang lucu, merupakan kegiatan yang menyenangkan. Apalagi kalau lagi stress karena pekerjaan dan rutinitas yang padat. Believe it or not, it’s refreshing – at least, for me. How about you? Wanna try?

 

Sources:

Doraemon. Wikipedia. Retrieved July 21, 2012, from: http://id.wikipedia.org/wiki/Doraemon

Donal Bebek. Wikipedia. Retrieved July 21, 2012, from: http://id.wikipedia.org/wiki/Donal_Bebek